Tempat Tugas Baru Kepala Kantor Bea Cukai Kudus

1837

Bismillah.
Mendapatkan pemimpin yang baik adalah anugerah. Alhamdulillah selama karier di DJBC saya selalu dipertemukan dengan orang-orang baik.

28 September 2021 Kepala Kantor Bea Cukai Kudus (BCKu), Bapak Gatot Sugeng Wibowo, dilantik oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati di Jakarta sebagai Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus Papua. Beliau promosi, naik jabatan satu tingkat lebih tinggi. Pelantikannya kemarin disiarkan langsung di kanal Youtube Kemenkeu RI yang masih bisa kita saksikan melalui: https://youtu.be/adaBHHCjdlc (mulai menit 13:03).

29 September 2021 pagi beliau sudah di Kudus dan menyertai Kepala Kanwil DJBC Jawa Tengah dan DIY, Bapak Muhammad Purwantoro, untuk menyapa seluruh pegawai di Kudus dan mengunjungi Djarum Oasis.

29 September 2021 ba’da ashar, seluruh keluarga besar BCKu mengikuti pelepasan beliau untuk berangkat menjalankan amanah barunya karena 30 September 2021 Pak Gatot harus sudah sampai di Papua.

Acara pelepasan beliau berlangsung syahdu. Para Pejabat Pengawas penuh haru menyampaikan pesan kesannya. Seluruhnya menyampaikan pesan positif dan terasa menyentuh hati, bukan sekadar formalitas.

“Pak Gatot adalah pemimpin ideal bagi saya,” ucap Pak Agus Saptari.

“Saya banyak belajar dari Pak Gatot. Pak Gatot tidak pernah tidak mengizinkan pegawainya yang minta izin, tentu ada pertimbangannya. Pak Gatot tidak pernah marah kepada anak buahnya, tapi kami tau kapan Pak Gatot merasa tidak berkenan itu dilihat dari raut wajahnya,” tutur Pak Nonot.

“Pak Gatot itu orangnya tekun, sangat teliti, dan sangat detil hingga titik koma semua pekerjaan. Beliau memimpin dengan hati dan dengan keteladanan,” kesan yang lainnya.

Meski dadakan, acara yang digelar hibrid; hadir langsung dengan protokol kesehatan dan melalui aplikasi virtual, ini berjalan lancar. Tim berhasil menyiapkan video singkat profil perjalanan karier Pak Gatot serta backdrop acara juga telah didesain rapi dan terpasang rapi. Para punggawa memang telah terbiasa meng-handle acara-acara yang bersifat dadakan, baik internal maupun eksternal. Masya Allah tabarokallah.

“Dulu semasa awal menjadi pegawai Bea Cukai, saya bertiga bersama Pak Rusman Hadi dan Pak Dwi Teguh Wibowo mengontrak sebuah bangunan sederhana yang terdiri tiga ruangan. Bagian depan itu ruang tamu, dijadikan kamar tidurnya Pak Dwi Teguh Wibowo. Bagian tengah adalah kamar, saya tempati. Dan bagian belakang itu fungsinya sebagai dapur, dipakai sebagai kamar tidurnya Pak Rusman Hadi. Pak Dwi Teguh sama Pak Rusman Hadi jauh lebih dulu diangkat sebagai Eselon II di Kemenkeu mungkin karena dulu mereka lebih nestapa dibanding saya, (tidur di tempat yang seharusnya tidak difungsikan sebagai kamar),” Pak Gatot bercerita dengan rendah hatinya.

[Untuk profil singkat Pak Dwi Teguh Wibowo -pernah mendapat ASN Award kategori Pimpinan Tinggi Pratama dari KemenPANRB, sekarang menjabat sebagai Kepala Bea Cukai Tanjung Priok- dapat disimak dalam Bintalnas i-Talk Series “Inspirational Leadership: Memimpin Lintas Generasi” melalui https://youtu.be/vJY5A23b56M]

“Saya mengenal betul Pak Gatot karena dulu saya tetangga kosnya. Kosan beliau itu berisi tiga orang dan tiga-tiganya sekarang menjadi Pejabat Eselon II, yaitu Pak Rusman Hadi, Pak Dwi Teguh Wibowo, dan Pak Gatot Sugeng Wibowo,” ungkap Kabid Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Jateng DIY, Pak Nur Rusydi, sewaktu bincang pagi.

Semasa kepemimpinan Pak Gatot, Bea Cukai Kudus menorehkan banyak prestasi gemilang, diantaranya berhasil meraih predikat WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani) yang merupakan predikat tertinggi bagi kantor pemerintah dari KemenPANRB, berhasil mempertahankan Sertifikasi ISO 9001:2015, berhasil membangun BCKu Radio, berhasil membangun KIHT Kudus yang menjadi destinasi studi tiru favorit berbagai kota/kabupaten se-Indonesia, penataan ruang kerja menjadi lebih bersih rapi dan wangi sesuai style hidup beliau yang menyukai keindahan, rehabilitasi Masjid kantor menjadi lebih luas dengan desain indah, membangun BCKu Cafe yang merupakan kantin kejujuran dan didesain untuk acara formal santai, serta berbagai prestasi lainnya, termasuk keberhasilan menindak banyak kasus rokok ilegal dengan berbagai modusnya, menindak NPP (narkoba), dan mengumpulkan penerimaan negara Rp 33 Triliun lebih pada 2020.

“Semua keberhasilan ini adalah peran serta semua pihak. Semua turut andil. Semua ada kontribusinya. Semua ini keberhasilan kita bersama. Saya mohon maaf jika terlalu detil untuk segala urusan. Style saya ya seperti ini, tidak saya buat-buat. Natural. Saya perlu memperhatikan yang kecil-kecil dan detil supaya tidak ada masalah dikemudian hari. Masalah-masalah sepele kalau tidak kita perhatikan, bisa numpuk dan menjadi besar. Maka yang detil itu penting. Terima kasih atas kerja sama Bapak Ibu semuanya,” tutur Pak Gatot dengan sesekali ucapannya harus terhenti karena menahan derai air mata, menjelang perpisahan pindah tugas dadakan ini.

“Saya masuk ke talent pool Kementerian Keuangan. Ada banyak pejabat/pegawai masuk situ. Ibaratnya diayak. Diberi syarat dan kriteria memimpin, siapa yang jatuh dari ayakan, berarti gagal. Pesaing-pesaing saya itu banyak dari lulusan luar negeri. Pinnnter-pinter. Saya sendiri cuma begini, biasa-biasa. Sewaktu diwawancara, saya menjawab singkat dan lugas, apa adanya sesuai yang saya ketahui, berdasarkan pengalaman nyata yang saya alami. Sebenarnya saya tidak berharap mendapatkan kedudukan jabatan lebih tinggi ini. Saksinya Nadia, staf saya. Nadia tahu betul saya tidak antusias. Ternyata takdir Allah berkata lain. Dari sekian banyak orang disaring, saya mendapat pesan, dikabari bahwa saya masuk 16 besar. Lalu saya bikin makalah bersama Pak Topo (Sutopo Ari Subagyo) sesuai pengalaman nyata. Dan ternyata saya ditunjuk Bu Menteri untuk menduduki jabatan ini (dan memimpin Kanwil Bea Cukai Papua). Arahan dan pesan Bu Menteri bener-bener seperti isi makalah yang saya tuliskan. Itu isyarat bagi saya supaya menjalankan dan merealisasikannya,” tutur Pak Gatot santun.

Pak Gatot juga menyampaikan berbagai pesan mengenai visi misi di Bea Cukai Kudus yang estafetnya harus terus berlanjut.

“Saya insya Allah terus doakan supaya berhasil. Dulu saya dengan teman-teman saya juga sering berkata begitu, ayo saling mendoakan. Kamu mendoakan saya. Saya mendoakan kamu. Ternyata doa kita kepada orang lain tanpa sepengetahuannya itu mustajab sekali,” lanjut Pak Gatot.

Pak Gatot memang sangat dekat dengan seluruh pegawai dan karyawan di Bea Cukai Kudus. Tak hanya itu, beliau juga menaruh perhatian besar kepada masyarakat di sekeliling kantor. Banyak program sosial beliau selenggarakan, diantaranya donasi untuk tukang becak, tukang parkir, anak yatim, termasuk kaum dhuafa. Hubungan sinergi dengan seluruh Pemerintah Daerah dan aparat penegak hukum (TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan Negeri, dan Satpol PP) juga terbina dengan sangat baik.

Pada sesi terakhir, derai air mata tak luput membasahi pipi para pegawai dan karyawan melepas Pak Gatot menuju amanah dan jabatan barunya. Bahkan beberapa anak buah Pak Gatot yang telah mengemban amanah di berbagai kantor turut hadir secara virtual sebagai bukti kecintaan kepada Pak Gatot atas keindahan kepemimpinan dan keteladanannya, antara lain Mas Dian Fakhridzal Hasan yang di Aceh, Mas Aditya Dharmawan yang di Sampit, Mas Agus Warjono di Jagoi Babang, dan Mas Muhammad Daud di Manokwari, serta Mas Cahyo Wibowo di Madiun.

Sukses untuk Pak Gatot!
Selamat mengemban amanah baru semoga makin berkah dan sehat selalu!

Aamiin.

30 September 2021

SIDIQ GANDI
(Saya dua kali sekantor dengan Pak Gatot, pertama 2011-2014 di Bea Cukai Soekarno Hatta, Tangerang, dan 2020-2021 di Bea Cukai Kudus. Saya juga pernah menjadi staf Pak Dwi Teguh Wibowo di KPU BC Tanjung Priok 2007-2008.)