Edisi 18-08-2014

366

KETENTUAN PELEKATAN PITA CUKAI

Pasal 7 ayat (1) dan (2) Undang-undang Cukai menyatakan bahwa untuk BKC yang dibuat di Indonesia, pelunasan cukainya dilakukan pada saat pengeluaran BKC dari pabrik atau Tempat Penyimpanan; Untuk BKC impor, pelunasan cukainya dilakukan pada saat dikeluarkan dari kawasan pabean untuk impor pakai. Pelunasan untuk kedua BKC diatas dilakukan dengan cara: a) Pembayaran; b) Pelekatan Pita Cukai; c) Pembubuhan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya.

 Pelunasan dengan cara pelekatan pita cukai dilakukan atas BKC berupa : a) Hasil Tembakau (dalam negeri atau impor); b) MMEA impor untuk dipakai di Daerah Pabean Indonesia; c) MMEA yang dibuat di Indonesia dengan kadar etil alkohol melebihi 5% (lima persen). Pelekatan pita cukai oleh Pengusaha Pabrik dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku di bidang cukai, sebelum HT atau MMEA dikeluarkan dari pabrik. Sedangkan, pelekatan pita cukai oleh importir dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang cukai sebelum diterbitkan Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB). Proses pelekatan pita cukai harus dilakukan di tempat yang mendapat pengawasan Bea dan Cukai. Lokasi pelekatan pita cukai dapat dilaksanakan di tempat-tempat berikut ini : a) HT dan MMEA dalam negeri dilakukan di dalam pabrik yang bersangkutan; b) HT dan MMEA impor dapat dilakukan di negara asal barang, Tempat Penimbunan Sementara (TPS), dan/atau Tempat Penimbunan Berikat (TPB).

Ketentuan pita cukai untuk MMEA impor atau yang dibuat di Indonesia dengan kadar etil alkohol melebihi 5% adalah :

  1. sesuai dengan Tarif Cukai dan Kadar etil alkohol pada isi kemasan;
  2. merupakan hak importir BKC atau Pengusaha Pabrik yang bersangkutan dan sesuai peruntukannya;
  3. utuh, tidak rusak, dan/atau bukan bekas pakai;
  4. tidak lebih dari satu keping;
  5. dilekatkan pada tempat pembuka kemasan atau tempat lain sehingga pita cukai akan rusak apabila tutup kemasan dibuka;
  6. harus menggunakan bahan perekat yang kuat sehingga tidak mudah dilepaskan dari kemasan dalam keadaan utuh;
  7. dilekatkan tidak melebihi batas waktu pelekatan pita cukai yang ditetapkan.

Untuk ketentuan pelekatan pita cukai Hasil Tembakau baik yang diimpor maupun yang dibuat di dalam negeri hampir sama dengan ketentuan untuk pelekatan pita cukai MMEA diatas. Apabila pita cukai tidak dilekatkan sesuai dengan ketentuan diatas, cukai dianggap tidak dilunasi.

Disamping beberapa hal diatas, pelekatan pita cukai oleh Pengusaha Pabrik atau Importir juga harus memenuhi ketentuan waktu pelekatan, sebagai berikut;

  • dalam hal pergantian tahun anggaran atau desain, pelekatan pita cukai harus dilakukan paling lambat tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah pergantian tahun anggaran atau desain yang baru.
  • dalam hal terdapat perubahan kebijakan di bidang tarif dan/atau HJE, atas pita cukai yang dipesan sebelum berlakunya perubahan, pelekatan pita cukai dilakukan paling lambat tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah diberlakukan perubahan.
  • dalam hal pelekatan pita cukai dilakukan di luar negeri, importasi dilakukan paling lambat tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah pergantian tahun anggaran dan/atau setelah perubahan desain yang baru yang dibuktikan dengan tanggal manifest kedatangan sarana pengangkut ( inward manifest BC 1.1 )
BAGIKAN
Berita sebelumyaEdisi 16-08-2014
Berita berikutnyaEdisi 02-09-2014